Sekolah Proletariy Mengadakan Kelas Menulis
Sekolah Proletariy Mengadakan Kelas Menulis | Foto ©Dok. Sekolah Proletariy |
Sekolah Proletariy mengadakan Kelas Menulis pada hari Kamis, 8/3/2018. Acara berlangsung mulai pukul 19.00-23.00 WIB. Bertempat di Sekretariat HMI Tangerang Raya, Sekolah Proletariy menghadirkan narasumber yaitu Romly Revolvere, penulis buku Stigma.
Kelas Menulis ini bertemakan "menulis adalah bergenerasi". Sekolah proletariy, sesuai dengan awal pembentukannya, mengadakan kegiatan/kelas berdasarkan keinginan dan kebutuhan para anggotanya. Maka, menulis dijadikan langkah awal dalam memulai sebuah pembelajaran.
Seperti yang dikemukakan rara "kami mengambil tema menulis adalah bergenerasi karena, kami sadar bahwa keterbatasan ingatan, kelalaian dalam ide-ide yang muncul, kemudian lupa karena tidak di aplikasikan, nah dengan alasan sederhana itulah menulis menjadi solusi untuk problem kami. Karena dengan menulis, kita bisa memproduksi gagasan dan ide kedalam teks (aksi nyata)".
Di kelas tersebut narasumber berbagi pengalamannya selama menggeluti dunia tulis menulis, semua peserta memperhatikan secara seksama dengan harapan dapat menjadi motivasi dalam memulai budaya nulis.
"Bung Romly menceritakan pengalamannya dari mulai menulis setiap kegelisahan di medsos (media sosial), tulisan-tulisan kecil, naskah berita, kemudian membuat sebuah karya tulis Majalah Jawara sebuah majalah yang menyoroti sosial kebudayaan, dan baru-baru ini Bung Romly merelease sebuah buku berjudul Stigma" papar Rara.
"Problem yang dihadapi peserta kelas menulis Sekolah Proletariy hampir sama, yaitu kesulitan dalam menuangkan ide kedalam bentuk teks (write block). Bung Romly memahami kondisi kami, sehingga beliau memberikan motivasi untuk memulai dari lompatan-lompatan yang sederhana, menulis apapun dan kapanpun. Hal demikian agar menulis menjadi sebuah kebiasaan" lanjut rara.
Agara terbiasa melakukan aktivitas menulis, pertemuan di Sekolah Proletariy memberikan sebuah tag line yaitu BATU-S (Baca, Tulis - Share).
Rara, yang merupakan aktivis perempuan ini mejelaskan bahwa "Seorang penulis, akan memiliki banyak referensi, baik kosa kata, ide, gagasan, dan pengetahuan ketika dia sering membaca. Membaca majalah, buku, koran dan lain sebagainya. Demikian juga halnya dengan mempublikasikan karya tulis kita. Kita bakal tahu sejauhmana kemampuan menulis kita, berlatih untuk menerima saran, kritik, dan masukan dari pembaca. Maka, BATU-S harus terus diterapkan."
Penulis: Ade